Jalan Braga Ada Di Bandung Mana

Jalan Braga Ada Di Bandung Mana

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Perhubungan Kota Bandung memastikan tidak akan ada rekayasa arus lalu lintas di ruas jalan saat aksi berhenti 3 menit untuk memperingati HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024.

Seperti diketahui, aksi bertajuk 3 menit untuk Indonesia tersebut akan digelar di dua titik yakni Simpang Dago (Cikapayang) dan Simpang Asia Afrika (Simpang Lima) tepatnya pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB.

"Untuk pengalihan arus lalu lintas, kita pastikan tidak ada yang signifikan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Koswara saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).

Tak hanya itu, pelaksanaan Braga Bebas Kendaraan (Beken) juga, kata Asep, tetap dilaksanakan pada 17 Agustus 2024, sehingga masyarakat harus mentaati aturan yang berlaku.

"Masyarakat tetap mengikuti aturan yang biasa diberlakukan saat akhir pekan di kawasan Jalan Braga yaitu bebas kendaraan," kata Asep.

Baca juga: Bandung Berhenti 3 Menit Pada 17 Agustus Bakal Digelar di Dua Titik, Catat Lokasinya

Dalam aksi bertajuk 3 menit untuk Indonesia itu, kata Asep, para pengendara hanya dihentikan selama 3 menit dan selebihnya arus lalu lintas kembali normal seperti biasa.

Saat aksi yang di inisiasi oleh Pemkot Bandung itu para pengendara motor maupun mobil akan berhenti dan mengambil sikap sempurna di jalan serta menghormat dan mengheningkan cipta secara bersama-sama.

"Silahkan untuk melakukan perayaan HUT RI, namun diperhatikan agar tidak sampai mengganggu kenyamanan pengendara seperti mengadakan acara yang mengganggu arus lalu lintas," ucapnya.

Sementara bagi bagi masyarakat Kota Bandung yang akan mengadakan acara pada 17 Agustus 2024, kata Asep, harus mengajukan perizinan ke aparat kepolisian.

Sedangkan untuk upacara peringatan HUT ke-79 RI di Kota Bandung akan dilaksanakan beberapa titik, seperti Lapangan Gasibu yang sudah ditutup sejak 12 Agustus, kemudian upacara juga digelar di Taman Balai Kota.

Kebaktian ini akan diadakan on-site :| pukul 07.30, 10.00, dan 18.00 di GKI Jl. Maulana Yusuf No. 20 Bandung || pukul 09.00 di Jl. Bahureksa No. 26 || pukul ...

Di padang gurun yang sunyi, aku mendengar, suara itu menggema: “Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan-Nya.” Aku, Yohanes, dipanggil, diberi tugas ...

Kebaktian ini akan diadakan on-site :| pukul 07.30, 10.00, dan 18.00 di GKI Jl. Maulana Yusuf No. 20 Bandung || pukul 09.00 di Jl. Bahureksa No. 26 || pukul ...

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tempat wisata di Indonesia menyambut Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 dengan promo menarik bagi para pengunjung. Sea World Ancol, Taman Mini Indah Indonesia (TMII), The Jungle Bogor, dan Taman Safari Bogor menawarkan berbagai diskon dan penawaran spesial bagi mereka yang telah menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.

Dari jelajah bawah laut hingga petualangan di hutan dan safari, pengunjung dapat menikmati harga terjangkau serta berbagai kesempatan menarik dengan menunjukkan tinta pemilu di jari mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ancol menawarkan promo Jelajah Dunia Bawah Laut Rp65.000 dengan menunjukkan jari bertinta Pemilu di Sea World. Promo ini berlangsung hanya pada 14 Februari 2024. Harga tiket yang sangat terjangkau ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan biota laut yang unik. Namun, promo ini hanya berlaku untuk pembelian tiket secara langsung di loket pada tanggal yang ditentukan, serta kunjungan yang dilakukan pada hari yang sama. Setiap pembeli hanya bisa mendapatkan satu tiket promo dengan menunjukkan satu jari bertinta Pemilu. Perlu diperhatikan juga bahwa tiket masuk gerbang Ancol (orang & kendaraan) tidak termasuk dalam harga promo ini.

2. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Promo coblos Pemilu pada 14 Februari 2024 menawarkan berbagai kesempatan menarik untuk menjelajahi destinasi wisata di TMII. Ada diskon, penawaran spesial pembelian tiket, dan gratis masuk ke beberapa museum tertentu. Namun, syaratnya adalah pengunjung harus menunjukkan jari bertinta sebagai bukti telah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.

Beberapa promo juga memerlukan langkah tambahan seperti share foto di Instagram atau penggunaan tag khusus. Jadi, setelah berpartisipasi dalam pemilu, pengunjung dapat menikmati liburan yang menyenangkan di TMII dengan harga spesial.

Promo dari The Jungle Bogor adalah diskon harga tiket masuk menjadi Rp50.000 dari harga normal Rp85.000 per orang, khusus untuk mereka yang sudah melakukan pemilihan umum. Untuk mendapatkan diskon tersebut, pengunjung harus menunjukkan tinta di jarinya sebagai bukti bahwa mereka telah mencoblos saat membeli tiket pada 14 Februari 2024. Diskon hanya berlaku di loket dan satu jari tinta dapat digunakan untuk maksimal empat orang. Namun, promo ini tidak berlaku untuk pendamping promo ulang tahun dan tidak dapat digabung dengan promo lainnya.

Wisata satu ini mengadakan promo spesial untuk menyambut Pemilu 2024 pada 14 Februari. Dengan pembelian offline pada hari tersebut, pengunjung dapat memperoleh tiket masuk Safari Siang seharga Rp200.000 per orang, termasuk pengalaman Safari Journey, Istana Panda, 20 wahana permainan, exhibit & air terjun, serta 8 presentasi edukasi/pertunjukan. Syaratnya, pengunjung harus berusia 17 tahun ke atas atau telah memiliki hak memilih, menunjukkan poster promo di HP mereka, dan mengikuti akun @tamansafari di Instagram dan @tamansafaribogor di TikTok. Satu jari tinta berlaku untuk satu tiket promo.

Pada 14 Februari 2024, Dufan akan buka dari jam 11.00 pagi hingga 20.00 malam. Selain itu, ada promo khusus Pemilu yang menarik. Cukup tunjukkan jari yang bertinta Pemilu di loket Dufan, dan kamu bisa mendapatkan tiket dengan harga spesial hanya Rp140.000. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini untuk menikmati liburan seru di Dufan dan juga turut serta dalam proses demokrasi dengan menggunakan hak pilihmu.

Dengan berbagai promo menarik yang diselenggarakan oleh Sea World Ancol, Taman Mini Indah Indonesia (TMII), Jungleland Bogor,  Taman Safari Bogor dan Dufan Ancol sebagai bentuk menyambut Pemilu 2024, para pengunjung dapat menikmati liburan yang tak terlupakan sambil merayakan partisipasi dalam demokrasi.

Tahu nggak Rek, ternyata dulu ada Kabupaten dan Kota Surabaya. Lalu sekarang di mana kabupaten tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan itu, detikJatim mengutip jurnal berjudul Sejarah Perubahan Status Administrasi Gresik dari Kabupaten Surabaya Menjadi Kabupaten Gresik Tahun 1974. Jurnal tersebut ditulis Umi Fadlilah dari Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya.

Judul jurnal tersebut sebetulnya sudah menjawab pertanyaan soal di mana Kabupaten Surabaya saat ini. Namun muncul pertanyaan-pertanyaan lainnya. Seperti mengapa Kabupaten Surabaya berubah menjadi Kabupaten Gresik? Lalu bagaimana proses peralihannya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usulan perubahan nama kabupaten

Sehingga DPRD Kabupaten Surabaya, melalui surat keputusannya tertanggal 20 Maret 1974 Nomor Perda/2/DPRD-II/74, mengusulkan agar nama Kabupaten Surabaya dihapus dan diganti dengan nama Kabupaten Gresik.

Usulan tersebut mendapat dukungan dari Bupati Surabaya, Soefelan, melalui suratnya pada tanggal 25 Maret 1974 Nomor HK.4105/30/III/74. Juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Timur waktu itu, Moh Noer.

Gubernur Jawa Timur meminta Bupati Soefelan memindahkan kantor-kantor pemerintahan ke Gresik. Termasuk jawatan-jawatan vertikal yang masih berkantor di Kota Surabaya.

Selanjutnya disusul pemindahan tempat tinggal Bupati Surabaya. Dari Jalan Gentengkali Kota Surabaya ke Kota Gresik. Pemindahan dilakukan secara berangsur-angsur.

Moh Noer lalu mengusulkan perubahan nama kabupaten tersebut ke pemerintah pusat, dalam suratnya pada 30 Maret 1974 Nomor Pem. II/2024/157.Ttpr. Dalam usulan tersebut, nama Kabupaten Surabaya diubah menjadi Kabupaten Gresik.

Sejarah Kabupaten Surabaya Jadi Kabupaten Gresik:

Awalnya, Gresik berstatus sebagai ibu kota dari Kabupaten Surabaya. Status itu ditetapkan Mr Assaat. Ia merupakan Pelaksana Tugas Presiden Republik Indonesia (27 Desember 1949 sampai 15 Agustus 1950).

Penetapan tersebut memunculkan perbedaan antara nama kabupaten dengan ibu kotanya. Nama kabupatennya Surabaya, sedangkan ibu kotanya Gresik.

Dalam perkembangannya, perbedaan nama kabupaten dengan ibu kotanya itu dirasa kurang tepat dan serasi secara psikologi. Kemudian terbit Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965, yang berisi tentang perubahan batas wilayah Kota Surabaya.

Saat itu, Kota Surabaya menambah lima kecamatan yang diambil dari Kabupaten Surabaya. Lima kecamatan itu yakni Wonocolo, Sukolilo, Rungkut, Tandes dan Karangpilang.

Kebijakan itu secara otomatis semakin menjauhkan pusat pemerintahan Kabupaten Surabaya dengan wilayah yang diperintah. Gresik begitu luas, perbatasannya hingga Lamongan, Mojokerto dan Sidoarjo.

Kabupaten Surabaya jadi Kabupaten Gresik

Usulan tersebut dikabulkan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 1974 tanggal 1 November 1974, di mana secara resmi nama Kabupaten Surabaya dihapus dan diganti dengan nama Kabupaten Gresik.

Perubahan tersebut disetujui Presiden Soeharto dan Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia, Sudarmono. Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, Kabupaten Surabaya resmi disebut Kabupaten Gresik pada 27 Februari 1975. Ibu kotanya Kota Gresik.

Perubahan nama kabupaten tersebut merupakan peristiwa penting bagi masyarakat Gresik. Yang memberikan pengaruh besar terhadap Kota Gresik.

Gresik yang semula berstatus sebagai kecamatan atau kawedanan, harus menggelar pembangunan sedemikian rupa, agar memiliki taraf yang sesuai dengan statusnya sebagai kabupaten.